Selasa, 16 Oktober 2012

Artikel


ARTIKEL

Menulis artikel pada hakikatnya merupakan salah satu cara mengungkapkan pendapat atau gagasan (ide) tentang suatu hal  dalam bentuk tulisan. Secara definitive, artikel diartikan sebagai sebuah karangan factual (nonfiksi) tentang suatu masalah secara lengkap, untuk dimuat di suratkabar, majalah, tabloid, bulletin, jurnal, dsb dengan tujuan memberi informasi, mengubah sikap dan perilaku.
Artikel termasuk tulisan kategori views, yakni suatu tulisan yang berisi pandangan, ide, opini, penilaian penulisnya tentang suatu masalah atau peristiwa. Pada umumnya, media mengundang berbagai pihak – siapapun – untuk mengirimkan tulisan dalam kategori ini. Sedangkan untuk kategori news, pihak media  biasanya mengerahkan seluruh sumber dayanya agar dapat menghidangkan pada sidang pembaca; beragam berita terkini dan terpercaya.
Para penulis dari berbagai kalangan berebut mendapat ruang artikel yang terbuka disediakan oleh pihak media. Sebagian untuk untuk aktualisasi diri, sebagian yang lain memandangnya sebagai sarana mencari rejeki. Sebagai wahana advokasi? Sudah sejak lama ORNOP (Organisasi Non Pemerintah) memanfaatkan ruang ini.
Saat anda akan menulis artikel anda akan berurusan dengan 4 hal pokok berikut:
1. Isi Pesan ( apa yang akan dituliskan?)
2. Struktur Pesan (bagaimana pesan disusun dan diorganisasikan?)
3. Format Pesan ( bagaimana pesan dihidangkan?)
4. Sumber Pesan (siapa yang menyampaikan?}
ISI PESAN
Sebelum menulis, kita harus mengetahui terlebih dahulu apa yang akan kita tuliskan. Erat kaitannya dengan apa yang ingin kita tuliskan, kita memerlukan pokok bahasan (topik). Bagi pemula, menemukan topik yang baik seringkali menjadi masalah tersendiri. Sepertinya dunia ini kehabisan bahan pembicaraan. Padahal beragam masalah hadir di sekeliling kita dan dapat dijadikan sumber inspirasi untuk mendapatkan beragam topik tanpa pernah ada habisnya.
Kriteria Topik yang Baik
Untuk mengetahui apakah suatu topik baik atau tidak anda perlu memperhatikan hal-hal berikut
1. Topik harus sesuai dengan  latar belakang pengetahuan anda:
Topik yang baik adalah jika topik tersebut dapat memberikan kemungkinan bahwa Anda lebih tahu daripada pembaca, Anda lebih ahli dibandingkan pembaca. Oleh sebab itu jumlah dan kualitas pengetahuan Anda tentang sesuatu akan memberi warna dan kedalaman pembahasan.
2. Topik harus menarik minat anda
Topik yang menarik tentu saja topik yang anda senangi atau yang amat menyentuh emosi anda. Minat terhadap topik yang akan dibahas akan memberi dorongan atau spirit untuk membahasnya hingga tuntas.
3. Topik harus menarik minat pembaca
Kita menulis untuk orang lain, karena itu tulislah sesuatu yang diminatinya. Walaupun benar minat orang sangat beragam, namun hal-hal berikut ini dapat menarik perhatian orang kebanyakan: hal-hal yang baru, luar biasa, unik, human interest, ptualangan, konflik, ketidakpastian, sesuatu yang berhubungan dengan keluarga, hal dramatis, persoalan yang dianggap pening, rahasia, humor, hal yang menunjukkan faedah nyata bagi pembaca.
4. Topik harus jelas ruang-lingkup dan pembatasannya
Topik tidak boleh terlalu luas, sehingga setiap bagian hanya mendapat ulasan sekilas saja
5. Topik harus sesuai dengan waktu dan situasi
Agar peluang dimuat besar pilih topic yang disesuaikan dengan kejadian dan saat-saat tertentu yang menjadi pusat perhatian (seperti hari nasional, dsb)
6. Topik harus dapat ditunjang dengan bahan yang ada
Anda akan dapat dengan mudah mengembangkan tulisan jika bahan-bahan tersedia
Merumuskan Judul
Erat kaitannya dengan topik adalah judul. Topik adalah pokok bahasan yang akan diulas, sedangkan judul adalah nama yang diberikan untuk pokok bahasan tersebut. Judul yang baik harus memenuhi syarat sebagai berikut:
  1. Relevan artinya ada hubungan dengan pokok bahasan
  2. Provokatif  artinya dapat menimbulkan hasrat ingin tahu dan antusiasme pembaca
  3. Singkat artinya mudah ditangkap maksudnya, pendek kalimatnya dan enteng untuk diingat
STRUKTUR PESAN
Tulisan yang enak dibaca dan mudah dipahami adalah jika tulisan tersebut tersusun secara sistematis dan tertib. Tulisan yang tersusun secara tertib akan menciptakan suasana yang menyenangkan, membangkitkan minat, tidak membingungkan, memperlihatkan pembagian pesan yang jelas sehingga memudahkan pengertian.
Struktur pesan dapat disusun berdasarkan muatan isi pesan itu sendiri atau dengan mengikuti kelaziman proses berpikir manusia. Yang pertama disebut organisasi pesan (message organization) dan yang kedua disebut pengaturan pesan (message arrangement).
Organisasi pesan                                            
Mengorganisasikan pesan dapat melalui enam macam urutan (sequence) yaitu:
1. Deduktif
2. Induktif
3. Kronologis
4. Logis
5. Spasial
6. Topikal
Pengaturan Pesan
Terdapat berbagai model, salah satu diantaranya yang sangat popular dari Alan H Monroe dikenal dengan model ANSVA, yaitu:
  • Attention (Rebut perhatian)
  • Needs (Bangkitkan kebutuhan)
  • Satisfaction (Berikan pemuas)
  • Visualization (Gambarkan keuntungan)
  • Action (Dorong kearah tindakkan)
Teknik mengembangkan pokok bahasan
Bila topik sudah ditemukan. Pokok-pokok pikiran sudah disusun dan diorganisasikan, kita perlu mengembangkan pokok-pokok pikiran tersebut sehingga menjadi sebuah uraian yang lengkap. Teknik-teknik pengembangan bahasan dapat dikelompokkan menjadi enam macam:
1. Penjelasan
Penjelasan adalah uraian berupa keterangan untuk menunjang pengertian. Penjelasan dapat dilakukan dengan definisi atau visualisasi
Definisi adalah keterangan tentang suatu kata atau istilah.
- definisi etimologi (definition by etimology) definisi yang didasarkan pada kata asal
- definisi ahli (definition by authority) definisi dengan mengutip keterangaan dari
   seorang ahli
- definisi contoh (definition by exemplication)
- definisi uraian (defintion by explication)
- definisi penolakan (definition by negation)
Visualisasi adalah keterangan berupa gambar
Tidak semua hal dapat dijelaskan lewat uraian atau kata-kata. Hal-hal tertentu mungkin akan lebih jelas jika disajikan dalam bentuk gambar illustrasi, foto, model, chart, atau tabel
2. Contoh
Manusia sulit untuk memahami hal-hal yang abstrak. Contoh dapat mengkonkritkan gagasan, sehingga lebih mudah dipahami. Contoh dapat berupa cerita yang terperinci dan tidak terperinci.
Yang pertama disebut illustrasi (illustration), yang kedua disebut permisalan (specific instances)
Ilustrasi: hipotetis dan faktual
3. Analogi
Analogi adalah perbandingan antara dua hal atau lebih untuk menunjukkan persamaan dan perbedaannya
4. Testimoni
Adalah pernyataan ahli yang kita kutip untuk menunjang gagasan
5. Statistik
Statistik adalah angka-angka yang dipergunakan untuk menunjukkan perbandingan kasus dalam jenis tertentu. Statistik diambil untuk menimbulkan kesan kuat, memperjelas dan meyakinkan.
6. Perulangan
Perulangan dapat menimbulkan kesan yang kuat. Namun agar tidak membosankan, sebutkan gagasan dengan kata-kata yang berbeda
FORMAT PESAN
Format pesan berhubungan dengan bagaimana pesan disajikan atau dihidangkan baik secara verbal maupun non verbal. Membaca membutuhkan usaha mental yang besar. Isi karya tulis yang baik, yang sudah tersusun dan terorganisasikan dengan bagus bisa jadi tersia-sia hanya karena penulis salah menghidangkan pesan.
Menghidangkan pesan secara verbal berhubungan dengan keprigelan penulis menggunakan dan memilih kata, merangkaikannya menjadi kalimat demi kalimat sehingga tersaji sebuah tulisan yang utuh, enak dibaca, mudah dicerna.
Menghidangkan pesan secara non verbal berhubungan dengan kemampuan penulis memadukan semua unsur visual yang dipergunakan, seperti penggunaan jenis huruf, ukuran, illustrasi gambar, warna, dsb. sehingga terhidang sebuah karya yang menarik dan memenuhi selera artistik, mengundang minat, nyaman dibaca, tidak melelahkan mata, dan memberi dukungan bagi kemudahan pemahaman.
Format Verbal
Memilih Kata
Pada saat membaca tulisan, pembaca jarang atau tidak pernah menyadari bahwa topik dipilih melalui proses perenungan, pesan disusun dan diorganisasikan sedemikian rupa. Tetapi setiap pembaca tahu pasti penulis yang baik selalu pandai memilih kata-kata
Kata-kata harus jelas
  • Gunakan istilah yang spesifik
  • Gunakan kata-kata sederhana
  • Hindari istilah-istilah teknis
  • Berhemat dalam penggunaan kata-kata
  • Gunakan perulangan atau pernyataan kembali gagasan yang sama dengan kata berbeda
Kata-Kata harus tepat
  • Hindari kata-kata klise
  • Gunakan bahasan pasaran secara hati-hati
  • Hati-hati dalam penggunaan kata-kata pungut
  • Hindari vulgarisme dan kata-kata yang tidak sopan
  • Jangan menggunakan penyuluhan
  • Jangan menggunakan euphisme berlebihan
Kata-kata harus menarik
  • Pilih kata yang menyentuh langsung diri pembaca
  • Gunakan kata berona
  • Gunakan bahasa figuratif
  • Gunakan kata-kata tindak
           
Non Verbal
Karena menghidangkan pesan secara non verbal ke sidang pembaca menjadi urusan pihak media, kita tidak bisa berbuat banyak. Namun sekurang-kurangnya kita harus menghidangkan pesan sebaik mungkin ke pihak redaksi sesuai criteria yang disyaratkan, misalnya
  • Gunakan jenis dan ukuran huruf yang diminta (Times New Roman 12pt)
  • Pilih spasi yang diminta (biasanya 1,5 atau 2)
  • Lengkapi foto jika dibutuhkan
  • Serahkan softcopy jika diminta (akan memudahkan pihak media)
  • Gunakan e-mail jika tersedia          
SUMBER PESAN
            Sumber pesan berhubungan dengan siapa yang menyampaikan pesan. Dalam banyak kasus, artikel mencantumkan  nama penulisnya secara pribadi. Namun ketika artikel digunakan sebagai sarana promosi bukan hal tidak mungkin seseorang menulisnya untuk orang lain. Yang utama kredibilitas penulis lebih dipentingkan. Itu sebabnya lazim pula selain nama penulis dicantumkan identitas lain untuk membangun kredibitas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar