ARTIKEL
Menulis artikel pada hakikatnya merupakan salah satu cara
mengungkapkan pendapat atau gagasan (ide) tentang suatu hal dalam bentuk
tulisan. Secara definitive, artikel diartikan sebagai sebuah karangan factual
(nonfiksi) tentang suatu masalah secara lengkap, untuk dimuat di suratkabar,
majalah, tabloid, bulletin, jurnal, dsb dengan tujuan memberi informasi,
mengubah sikap dan perilaku.
Artikel termasuk tulisan kategori views, yakni suatu tulisan yang
berisi pandangan, ide, opini, penilaian penulisnya tentang suatu masalah atau
peristiwa. Pada umumnya, media mengundang berbagai pihak – siapapun – untuk
mengirimkan tulisan dalam kategori ini. Sedangkan untuk kategori news, pihak
media biasanya mengerahkan seluruh sumber dayanya agar dapat menghidangkan
pada sidang pembaca; beragam berita terkini dan terpercaya.
Para penulis dari berbagai kalangan berebut mendapat ruang artikel
yang terbuka disediakan oleh pihak media. Sebagian untuk untuk aktualisasi
diri, sebagian yang lain memandangnya sebagai sarana mencari rejeki. Sebagai
wahana advokasi? Sudah sejak lama ORNOP (Organisasi Non Pemerintah)
memanfaatkan ruang ini.
Saat anda akan
menulis artikel anda akan berurusan dengan 4 hal pokok berikut:
1. Isi Pesan (
apa yang akan dituliskan?)
2. Struktur Pesan
(bagaimana pesan disusun dan diorganisasikan?)
3. Format Pesan
( bagaimana pesan dihidangkan?)
4. Sumber Pesan
(siapa yang menyampaikan?}
ISI PESAN
Sebelum
menulis, kita harus mengetahui terlebih dahulu apa yang akan kita tuliskan.
Erat kaitannya dengan apa yang ingin kita tuliskan, kita memerlukan pokok
bahasan (topik). Bagi pemula, menemukan topik yang baik seringkali menjadi
masalah tersendiri. Sepertinya dunia ini kehabisan bahan pembicaraan. Padahal
beragam masalah hadir di sekeliling kita dan dapat dijadikan sumber inspirasi
untuk mendapatkan beragam topik tanpa pernah ada habisnya.
Kriteria Topik
yang Baik
Untuk
mengetahui apakah suatu topik baik atau tidak anda perlu memperhatikan hal-hal
berikut
1. Topik harus
sesuai dengan latar belakang pengetahuan anda:
Topik yang baik
adalah jika topik tersebut dapat memberikan kemungkinan bahwa Anda lebih tahu
daripada pembaca, Anda lebih ahli dibandingkan pembaca. Oleh sebab itu jumlah
dan kualitas pengetahuan Anda tentang sesuatu akan memberi warna dan kedalaman
pembahasan.
2. Topik harus
menarik minat anda
Topik yang
menarik tentu saja topik yang anda senangi atau yang amat menyentuh emosi anda.
Minat terhadap topik yang akan dibahas akan memberi dorongan atau spirit untuk
membahasnya hingga tuntas.
3. Topik harus
menarik minat pembaca
Kita menulis
untuk orang lain, karena itu tulislah sesuatu yang diminatinya. Walaupun benar
minat orang sangat beragam, namun hal-hal berikut ini dapat menarik perhatian
orang kebanyakan: hal-hal yang baru, luar biasa, unik, human interest,
ptualangan, konflik, ketidakpastian, sesuatu yang berhubungan dengan keluarga,
hal dramatis, persoalan yang dianggap pening, rahasia, humor, hal yang
menunjukkan faedah nyata bagi pembaca.
4. Topik harus
jelas ruang-lingkup dan pembatasannya
Topik tidak
boleh terlalu luas, sehingga setiap bagian hanya mendapat ulasan sekilas saja
5. Topik harus
sesuai dengan waktu dan situasi
Agar peluang
dimuat besar pilih topic yang disesuaikan dengan kejadian dan saat-saat
tertentu yang menjadi pusat perhatian (seperti hari nasional, dsb)
6. Topik harus
dapat ditunjang dengan bahan yang ada
Anda akan dapat
dengan mudah mengembangkan tulisan jika bahan-bahan tersedia
Merumuskan
Judul
Erat kaitannya
dengan topik adalah judul. Topik adalah pokok bahasan yang akan diulas,
sedangkan judul adalah nama yang diberikan untuk pokok bahasan tersebut. Judul
yang baik harus memenuhi syarat sebagai berikut:
- Relevan artinya ada hubungan dengan pokok bahasan
- Provokatif artinya dapat menimbulkan hasrat ingin tahu dan antusiasme pembaca
- Singkat artinya mudah ditangkap maksudnya, pendek kalimatnya dan enteng untuk diingat
STRUKTUR PESAN
Tulisan yang
enak dibaca dan mudah dipahami adalah jika tulisan tersebut tersusun secara
sistematis dan tertib. Tulisan yang tersusun secara tertib akan menciptakan
suasana yang menyenangkan, membangkitkan minat, tidak membingungkan,
memperlihatkan pembagian pesan yang jelas sehingga memudahkan pengertian.
Struktur pesan
dapat disusun berdasarkan muatan isi pesan itu sendiri atau dengan mengikuti
kelaziman proses berpikir manusia. Yang pertama disebut organisasi pesan
(message organization) dan yang kedua disebut pengaturan pesan (message
arrangement).
Organisasi pesan
Mengorganisasikan
pesan dapat melalui enam macam urutan (sequence) yaitu:
1. Deduktif
2. Induktif
3. Kronologis
4. Logis
5. Spasial
6. Topikal
Pengaturan
Pesan
Terdapat
berbagai model, salah satu diantaranya yang sangat popular dari Alan H Monroe
dikenal dengan model ANSVA, yaitu:
- Attention (Rebut perhatian)
- Needs (Bangkitkan kebutuhan)
- Satisfaction (Berikan pemuas)
- Visualization (Gambarkan keuntungan)
- Action (Dorong kearah tindakkan)
Teknik
mengembangkan pokok bahasan
Bila topik
sudah ditemukan. Pokok-pokok pikiran sudah disusun dan diorganisasikan, kita
perlu mengembangkan pokok-pokok pikiran tersebut sehingga menjadi sebuah uraian
yang lengkap. Teknik-teknik pengembangan bahasan dapat dikelompokkan menjadi
enam macam:
1. Penjelasan
Penjelasan
adalah uraian berupa keterangan untuk menunjang pengertian. Penjelasan dapat
dilakukan dengan definisi atau visualisasi
Definisi adalah
keterangan tentang suatu kata atau istilah.
- definisi
etimologi (definition by etimology) definisi yang didasarkan pada kata asal
- definisi ahli
(definition by authority) definisi dengan mengutip keterangaan dari
seorang ahli
- definisi
contoh (definition by exemplication)
- definisi
uraian (defintion by explication)
- definisi
penolakan (definition by negation)
Visualisasi
adalah keterangan berupa gambar
Tidak semua hal
dapat dijelaskan lewat uraian atau kata-kata. Hal-hal tertentu mungkin akan
lebih jelas jika disajikan dalam bentuk gambar illustrasi, foto, model, chart,
atau tabel
2. Contoh
Manusia sulit
untuk memahami hal-hal yang abstrak. Contoh dapat mengkonkritkan gagasan,
sehingga lebih mudah dipahami. Contoh dapat berupa cerita yang terperinci dan
tidak terperinci.
Yang pertama
disebut illustrasi (illustration), yang kedua disebut permisalan (specific
instances)
Ilustrasi:
hipotetis dan faktual
3. Analogi
Analogi adalah
perbandingan antara dua hal atau lebih untuk menunjukkan persamaan dan
perbedaannya
4. Testimoni
Adalah
pernyataan ahli yang kita kutip untuk menunjang gagasan
5. Statistik
Statistik
adalah angka-angka yang dipergunakan untuk menunjukkan perbandingan kasus dalam
jenis tertentu. Statistik diambil untuk menimbulkan kesan kuat, memperjelas dan
meyakinkan.
6. Perulangan
Perulangan
dapat menimbulkan kesan yang kuat. Namun agar tidak membosankan, sebutkan
gagasan dengan kata-kata yang berbeda
FORMAT PESAN
Format pesan
berhubungan dengan bagaimana pesan disajikan atau dihidangkan baik secara
verbal maupun non verbal. Membaca membutuhkan usaha mental yang besar. Isi
karya tulis yang baik, yang sudah tersusun dan terorganisasikan dengan bagus
bisa jadi tersia-sia hanya karena penulis salah menghidangkan pesan.
Menghidangkan
pesan secara verbal berhubungan dengan keprigelan penulis menggunakan dan
memilih kata, merangkaikannya menjadi kalimat demi kalimat sehingga tersaji
sebuah tulisan yang utuh, enak dibaca, mudah dicerna.
Menghidangkan
pesan secara non verbal berhubungan dengan kemampuan penulis memadukan semua
unsur visual yang dipergunakan, seperti penggunaan jenis huruf, ukuran,
illustrasi gambar, warna, dsb. sehingga terhidang sebuah karya yang menarik dan
memenuhi selera artistik, mengundang minat, nyaman dibaca, tidak melelahkan
mata, dan memberi dukungan bagi kemudahan pemahaman.
Format Verbal
Memilih Kata
Pada saat
membaca tulisan, pembaca jarang atau tidak pernah menyadari bahwa topik dipilih
melalui proses perenungan, pesan disusun dan diorganisasikan sedemikian rupa.
Tetapi setiap pembaca tahu pasti penulis yang baik selalu pandai memilih
kata-kata
Kata-kata harus
jelas
- Gunakan istilah yang spesifik
- Gunakan kata-kata sederhana
- Hindari istilah-istilah teknis
- Berhemat dalam penggunaan kata-kata
- Gunakan perulangan atau pernyataan kembali gagasan yang sama dengan kata berbeda
Kata-Kata harus
tepat
- Hindari kata-kata klise
- Gunakan bahasan pasaran secara hati-hati
- Hati-hati dalam penggunaan kata-kata pungut
- Hindari vulgarisme dan kata-kata yang tidak sopan
- Jangan menggunakan penyuluhan
- Jangan menggunakan euphisme berlebihan
Kata-kata harus
menarik
- Pilih kata yang menyentuh langsung diri pembaca
- Gunakan kata berona
- Gunakan bahasa figuratif
- Gunakan kata-kata tindak
Non Verbal
Karena
menghidangkan pesan secara non verbal ke sidang pembaca menjadi urusan pihak
media, kita tidak bisa berbuat banyak. Namun sekurang-kurangnya kita harus
menghidangkan pesan sebaik mungkin ke pihak redaksi sesuai criteria yang
disyaratkan, misalnya
- Gunakan jenis dan ukuran huruf yang diminta (Times New Roman 12pt)
- Pilih spasi yang diminta (biasanya 1,5 atau 2)
- Lengkapi foto jika dibutuhkan
- Serahkan softcopy jika diminta (akan memudahkan pihak media)
- Gunakan e-mail jika tersedia
SUMBER PESAN
Sumber pesan berhubungan dengan siapa yang menyampaikan pesan. Dalam banyak
kasus, artikel mencantumkan nama penulisnya secara pribadi. Namun ketika
artikel digunakan sebagai sarana promosi bukan hal tidak mungkin seseorang
menulisnya untuk orang lain. Yang utama kredibilitas penulis lebih
dipentingkan. Itu sebabnya lazim pula selain nama penulis dicantumkan identitas
lain untuk membangun kredibitas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar